Friday, September 18, 2009

Bioetanol dan Nilai Oktan yang Ajaib

Riset membuktikan penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar berdampak positif. Dr Prawoto kepala Balai Termodinamika, Motor, dan Propulsi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), mengatakan kinerja mesin kian bagus setelah diberi campuran bioetanol. Riset serupa ditempuh oleh Prof Dr Ir H Djoko Sungkono dari Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.


Hasil penelitian Prawoto menunjukan, dengan campuran bioetanol konsumsi bahan bakar semakin efisien. Mobil E20 (campuran bioetanol 20%), pada kecepatan 30 km per jam,
konsumsi bahan bakar 20% lebih irit daripada bensin murni. Jika kecepatan 80 km per jam, konsumsi bahan bakar 50% lebih irit. Pembakaran makin efisien karena etanol lebih cepat terbakar ketimbang bensin murni. Bilangan oktan bioetanol lebih tinggi daripada bensin. Nilai oktan bensin cuma 87-88; bioetanol 117. Bila kedua bahan itu dicampur, meningkatkan nilai oktan. Contoh penambahan 3% bioetanol mendongkrak nilai oktan 0,87. “Kadar 5% etanol meningkatkan 92 oktan menjadi 94 oktan,” ujar Sungkono, alumnus University of New Soth Wales Sydney.

Trubus edisi HUT 64


Emisi karbonmonoksida
Makin tinggi bilangan oktan, bahan bakar makin tahan untuk tidak terbakar sendiri sehingga menghasilkan kestabilan proses pembakaran untuk memperoleh daya yang lebih stabil. Campuran bioetanol 3% saja, mampu menurunkan emisi karbonmonoksida menjadi hanya 1,35%. Bandingkan bila kendaraan memanfaatkan premium, emisi senyawa karsinogenik alias penyebab kanker itu 4,51%. Nah, ketika kadar bioetanol ditingkatkan, emisi itu makin turun.


Saat ini campuran bioetanol dalam premium untuk mobil konvensional maksimal 10% atau E10. penggunaan E100 atau E80 pada mobil tanpa modifikasi mesin tidak disarankan karena khawatir merusak mesin.

3 comments:

Anonymous said...

Maaf kalau nilai oktan lebih tinggi bujanyya lebih sulit terbakar ???? Memang untuk kendaraan keluaran terakhir kompresinya lebih tinggi sehingga memerlukan bahan bakar dengan nilai oktan lebih tinggi yang lebih lambat terbakar sehingga bahan bakar tidak terbakar sebelum ada percikan busi. (tidak terjadi knocking) . Tks.

fajri muhammad said...

Sejak dulu setahu penulis, semakin tinggi nilai oktan semakin baik peforma bahan bakar.

Tapi terimakasih sudah kritis, untuk lebih jelasnya saya copaskan nih dari sebuah sumber :

Pertama definisi dari oktan number :
oktan number adalah suatu bilangan yang menunjukan tingkat ketangguhan bahan bakar terhadap detonasi atau knocking...
jadi semakin tinggi angka oktan number ini maka semakin susah terjadi knocking/detonasi. dan semakin baik bahan bakar itu.

definisi detonasi/ knocking :
knocking adalah terjadinya auto ignite atau ledakan otomatis yang terjadi diruang bakar kendaraan sebelum saatnya. Maksudnya disini adalah campuran bahan bakar dan udara yang dikompresi akan mengalami tekanan dan temperatur tinggi ...nah dalam keadaan tertekan dan panas campuran bbm dan udara ini dapat meledak sendiri meskipun busi belum menyala....ini yang disebut dengan knocking atau bahasa bengkelnya ngelitik...karena akan terdengar suara ngelitik tek.,..tek...tekk.....biasanya hal ini terjadi jika kita menginjak pedal gas terlalu dalam (full throtle) pada saat permulaan accelerasi. Jika terjadi detonasi maka akan banya gaya yang terbuang sebab piston belum mencapai titik mati atas atau titik balik..sehingga diperlukan gaya yang lebih banyak untuk menuju titik mati atas sebab terjadi perlawanan gaya oleh ledakan detonasi tadi...
akibat dari detonasi ini antara lain :

* seher / piston menjadi berlubang2..
* tenaga berkurang
* kita tidak dapat berkaselerasi full pada saat kendaraan baru mulai jalan/ tidak bisa gas spontan...

jadi pada intinya knocking ini harus dihindari ...biasanya knocking terjadi akibat proses modifikasi sehingga mesin jadi memiliki kompresi yang lebih besar dan juga temperatur ruang bakar yang meningkat......
Apabila terjadi knocking hal ini berarti mobil anda membutuhkan fuel dengan nilai oktan yang lebih tinggi...


dicuplik dari:
http://tech.dir.groups.yahoo.com/group/kimia_indonesia/message/12113

Anonymous said...

kenapa E100 tidak boleh digunakan...
apa kekurangan-kekurangan yang mendetil jika menggunakan E100..

trimakasih

Post a Comment

 Subscribe in a reader

Add to Technorati Favorites